Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

"Bagaimana dua junior dari Alam Laut Roh berani bertindak semena-mena di hadapanku!" Mao Qianwu mendengus dingin, ketika cahaya berhantu dari dewa tengkorak di atas kepalanya meningkat intensitasnya, memunculkan tak terhitung Bayangan Hantu yang melancarkan serangan terhadap Zhou Heng dan Sang Qingshan.


"Menjauhlah!" teriakan menggelegar Zhou Heng terdengar, ketika sosok emas juga mengaum dengan ganas, mengayunkan Pedang Hitam dan Naga Surgawi ungu ke arah Bayangan Hantu dengan gerakan membelah.


Dengan serangkaian suara 'plop', seperti sup mendidih mencairkan salju, dimanapun qi pedang dan Naga Surgawi itu pergi, Bayangan Hantu tersebut mengeluarkan teriakan menyedihkan yang aneh dan meleleh satu demi satu! Namun, dibandingkan dengan Bayangan Hantu yang dibebaskan oleh Yang Zhan, ini jauh lebih kuat dan segera terbentuk kembali setelah meleleh.


"Brother Zhou, apakah pria itu dari Keluarga Yang?" bertanya Sang Qingshan, dengan raut bingung di wajahnya.


Bab 338: Mahkota Ular Roh (3/3)