Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

Tingkat kultivasi Huo Tian sangat rendah, rendah sampai dianggap tidak signifikan, tapi kehendak spiritualnya benar-benar ganas dan tak tertandingi. Tak heran jika siapa pun yang masuk ke dalam radius sepuluh kaki darinya berakhir dengan memprostrasikan diri sepenuhnya!


Dengan kehendak sebagai pemandunya, ia dapat menarik bangunan-bangunan yang jauh ke arahnya, sebuah kemampuan yang dimiliki semua ahli di Alam Fana yang telah membentuk dewata—selama itu ada dalam jangkauan Indra Ilahi mereka.


Tanpa ragu, Huo Tian berjalan menuju gerbang.


Relatif berbicara, bangunan ini sangat utuh, hampir tanpa tanda kerusakan. Dua pintu kayu diukir dengan naga dan burung phoenix, hidup sekali, memancarkan kekuatan penindasan yang kuat.


Di gerbang ada sebuah plakat bertuliskan "Bulan Iblis Surgawi", tua dan berwibawa, dengan semangat yang menyerupai naga.


Bab 355 Patung Batu (2/3)