Menggendong Kent dan Tata Lan, Kirin Api melintas di atas pemandangan layaknya komet, meninggalkan jejak cahaya yang membara dalam kegelapan yang semakin pekat. Jantung Kent berdebar kencang saat ia mengingat peringatan suram Wanita Herbal tentang bahaya yang akan datang.
Tanpa ragu-ragu sejenak pun, ia mengubah jalannya, matanya bergerak cepat mencari tempat yang cocok untuk mengelabui predator tak terlihat yang mengikuti mereka.
Selama 30 menit yang tegang, itu adalah permainan kucing dan tikus yang tak henti-hentinya. Kehadiran binatang tak terlihat itu adalah bayangan yang menekan, gerak-geriknya hanya terungkap oleh sesekali gemerisik atau gemetaran yang tak dapat dijelaskan di udara.
Tiba-tiba, mata tajam Kent melihat sebuah pohon besar, batangnya cukup lebar untuk menampung rencana nekatnya.