Ketika Kent dan Bibi Eila terbang tinggi di langit di atas burung mistis, dunia di bawah mereka mengecil menjadi samar jauh. Udara terasa segar, dan cakrawala membentang tanpa batas di depan mereka.
"Kent," Eila memulai, suaranya tetap namun lembut, "ibumu menyuruhku untuk menjemputmu. Kamu tidak akan bisa kembali ke tempat ini dalam waktu yang lama. Jadi, apakah kamu memiliki pekerjaan yang belum selesai?" tanya Eila sambil mengendalikan binatang mistis.
Eila memperlambat burung, sayapnya berdetak lebih santai saat mereka meluncur di langit. Kent berpikir sejenak, pikirannya berkelana melewati kenangan tentang teman-temannya dan gurunya. Dia menghela nafas, mengeluarkan orp langitnya, alat yang berkilauan dengan cahaya biru samar.
"Saya perlu menghubungi guruku dulu," kata Kent, fokus pada orb tersebut. Jarinya menari di atas permukaan, dan bunyi dingin yang lembut menandakan panggilan sedang tersambung.