Maka Datang Dan COBA!

Dan begitulah pertarungan tinju dimulai, sebuah pertarungan primitif yang brutal penuh kekuatan mentah. Tinju Kent menghantam daging dan tulang, setiap pukulannya mengirimkan guncangan ke seluruh massa. Namun binatang-binatang itu tak kenal lelah, dan Kent bisa merasakan tubuhnya melemah setiap saat yang berlalu.

Otot-ototnya berteriak kesakitan, tulang-tulangnya berderit di bawah ketegangan, namun ia terus bertarung. Cakram ilahi, garis pertahanan terakhirnya, mulai bersinar dengan cahaya lembut, merasakan keputusasaannya. Cakram itu perlahan-lahan muncul dari tubuhnya, siap untuk mendukungnya.

"Tidak!" Kent mengaum, mengertakkan giginya. "Belum! Aku tidak akan mengandalkanmu! Aku harus melakukan ini sendiri!"