Kesunyian. Kesunyian yang dalam dan menggema mengisi ruangan tertutup itu.
Nyonya Clark berdiri di depan Kent, wajahnya basah oleh air mata, matanya bengkak karena penyesalan dan kesedihan.
Kent, membeku di tempatnya, berusaha memahami kata-kata yang baru saja terucap dari bibir ibunya. Wahyu tersebut terasa seperti belati yang menusuk ke dalam hatinya, berputar dengan setiap detik yang berlalu.
Sesaat, dia tak bisa bicara, pikirannya kacau. Jika ini orang lain, Kent bisa menunjukkan kemarahannya. Tetapi di hadapannya, berdirilah ibunya sendiri yang menjadi alasan keberadaannya.
"Mengapa, Ibu? Mengapa Ibu melakukan ini?" akhirnya dia mengeluarkan kata-kata itu, suaranya gemetar karena perpaduan sakit hati dan ketidakpercayaan. Kepalanya terkepal di sisinya, buku-buku jarinya putih karena dia mencoba menenangkan diri.
Nyonya Clark menahan air matanya saat menatap Kent dengan penyesalan.