Dengan perintah cepat dari Kent, busurnya menghilang ke dalam ruang jiwa. Namun sebelum Kent berkata apa-apa, cakram ilahi mengalir ke tangan Dewa Perang.
Jari Dewa Perang mengambang di bawah Cakram Ilahi Kent. Dengan sentuhan lembut, energi Dewa Perang melonjak ke dalamnya, dan cakram tersebut berubah di depan mata para dewa dan manusia yang berkumpul.
Cahaya emas meletus, cakram putih berubah menjadi lingkaran cahaya emas yang bercahaya, tepinya kini seperti gergaji, tajam dan berbahaya. Sepertinya Dewa Perang telah membentuk cakram itu dalam api surga itu sendiri, mengisinya dengan esensi kekuatan ilahi.
Sebuah kesunyian yang terasa menyelimuti tanah yang diberkati. Setiap tarikan napas seakan menggantung di udara, setiap degupan jantung adalah gema antisipasi. Cakram ilahi, yang dulu adalah simbol kekuatan Kent yang meningkat, tiba-tiba bergelora dengan kehidupan.