Mata Kent terkunci pada penyihir kepala. Dengan satu gerakan cepat, Kent menggesek jari-jarinya, dan percikan api kecil terlontar dari tangannya. Percikan itu membentuk lingkaran tanah yang sempurna di sekelilingnya dan hewan peliharaannya, menciptakan penghalang berupa nyala api yang berkelip-kelip.
"Jika kau menginginkan nagaku, lewati cincin api ini hidup-hidup. Aku tidak keberatan menyerah padamu setelah itu." Kent berkata dengan nada santai sambil melihat penyihir kepala itu.
Cincin api tampak biasa saja, bahkan sepertinya akan mati di mata para penonton. Namun penyihir kepala, yang curiga dan tidak mau dikalahkan, mengulurkan tombaknya ke depan untuk menguji nyala api tersebut.