"""
Kent berdiri di depan cermin panjang yang mengkilap, matanya tidak tertuju pada bayangannya sendiri, melainkan pada sosok telanjang Ratu Soya, yang tergeletak di atas ranjang dalam keadaan seperti trance.
Seprai sutra lembut menempel pada kulitnya saat dia berbaring di sana, menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja melingkupinya. Dadanya naik dan turun secara ritmis, matanya tertutup, seolah-olah ia melayang di dunia yang jauh dari kenyataan.
"Jadi, apakah kamu menemukan siapa yang menemukan kristal Titan di Kota Pulau Mati?" Suara Kent memecah kesunyian, nadanya dingin dan memerintah saat ia merapikan jubahnya. Pandangannya tetap terpaku pada pantulan Soya di cermin.