Monster Satu Mata!

Matahari menyala dengan kejam di atas gurun, panasnya yang menyengat memanggang pasir emas di bawahnya. Sepuluh hari telah berlalu sejak Kent dan Grizzac memulai perjalanan mereka yang berat. Pakaian mereka yang dulunya cerah sekarang memudar dan berdebu, wajah mereka dipenuhi lapisan pasir dan keringat.

Kent menyipitkan mata memandang cakrawala, melindungi matanya dari silau yang tak henti-hentinya. "Apakah kita sudah setengah jalan? Rasanya kita sudah berjalan selamanya."

Grizzac, iblis kerdil tua, mengangguk singkat. "Aye, nak. Dengan kecepatan ini, kita sudah menempuh setengah jarak. Tujuh hari lagi, kira-kira, dan kita akan mencapai Kuil Pasir Abadi."

Kent mendesah, menendang pasir di bawah sepatunya. "Tujuh hari? Sama saja dengan tujuh tahun di panas neraka ini."

"Sabar, nak. Harta yang besar tidak datang mudah." Grizzac tertawa kering, suaranya serak karena dehidrasi.