Matahari gurun membakar ketika Kent menghapus keringat dari keningnya, matanya terfokus pada sosok jiwa Kaban yang bercahaya. Meskipun panas menyengat, Kent hanya memikirkan apa yang baru saja dikatakan Kaban.
"Jadi, kau mengatakan hanya ada 14 dunia di seluruh alam semesta ini? Tidak lebih, tidak kurang?" tanya Kent, nada suaranya mengandung keraguan.
Kaban, kini dalam wujud jiwanya, berdiri tegak dengan aura otoritas yang tenang. "Ya. Di luar 14 dunia terdapat kegelapan abadi, kekosongan tanpa akhir di mana bahkan cahaya pun takut melangkah. Tiga puluh tiga crore dewa tinggal di dunia puncak yang disebut Satya Loka, dan dewa 'tiga wajah' yang memerintah tatanan kosmik."
Kent mengerutkan kening, ketidakpercayaannya jelas terlihat. "Dan kau mengharapkan aku percaya bahwa semua ini—perjuangan kita, pembudidayaan kita, pertarungan kita yang tanpa akhir—hanyalah kita menari sesuai kehendak dewa tiga wajah? Itu konyol."