Faktanya, bahkan Liu Na merasa agak heran.
Sebelumnya, ketika orang lain mengalahkannya, Liu Na tidak akan marah.
Hanya semangat kompetitif yang muncul di dalam hatinya.
Terus-menerus berlatih seni bela diri membuat kekuatannya semakin tumbuh, memungkinkan dirinya melampaui lawan-lawannya.
Tetapi setelah kekalahannya melawan Wang Ye, jejak kesombongan muncul di hati Liu Na, seolah-olah ia merasa bahwa Wang Ye seharusnya tidak bisa mengalahkannya dalam pertarungan mereka.
Ini adalah pemikiran yang sangat aneh.
Aneh sampai-sampai bahkan Liu Na merasa bingung dengan pikirannya sendiri.
Tidak mampu memahaminya, Liu Na tidak terlalu memikirkannya dan hanya memalingkan kepalanya, mengabaikan Wang Ye.
Namun, segera, mata Liu Na menjadi berkabut, dan ia menggigit bibirnya erat-erat, berusaha keras untuk tetap diam.