Eve
Kepalaku terkulai saat pikiranku berputar dalam lingkaran lambat yang membuat mual. Kegelapan di sekitarku terasa akrab—seperti penjara lamaku—tapi lebih berat. Lebih ketat. Tidur datang terputus-putus, terganggu oleh keringat dingin dan gumaman gelisah Rhea di latar belakang pikiranku.
Dia sudah kembali... tapi diam. Lelah. Jauh.
Dan kemudian suara langkah kaki datang.
Lambat. Berat. Bertujuan.
Rahang tulang belakangku lurus menempel dinding sebelum aku bisa menghentikan diriku. Rantai di pergelangan tanganku berbunyi saat aku duduk di tempat tidur. Cahaya membanjiri sel saat pintu terbuka, tajam dan tiba-tiba, membuat mataku berair.
Saat aku berkedip mengusir rasa sakit, dia sudah ada di depanku.
Hades.
Atau... apa yang tersisa darinya.