Eve
Aku melompat turun dari Cerberus bahkan sebelum dia berhenti bergerak.
Batu di bawah cakar-cakarku basah—licin dengan sesuatu yang kental dan logam—dan udara berbau darah, sihir yang terbakar, dan kesedihan yang mentah. Dadaku sesak saat aku terhuyung ke depan, setengah berubah, anggota tubuh bergantian antara serigala dan wanita saat aku mendorong maju melalui kegelapan.
> "Hades—"
Suaraku pecah.
Suara lain menjawabku. Rintihan. Terkoyak. Manusia. Tersengal-sengal dalam kesakitan.
Dia masih hidup.
Aku tidak menunggu. Aku tidak berpikir.
Aku berlari.
Ruang Hitam berdenyut di sekelilingku seperti jantung yang sekarat. Dindingnya berdarah ingatan—lama dan baru, berlapis dalam retakan dan sigil-sigil yang berteriak saat aku lewat. Udara menjadi lebih dingin. Berat dengan kesedihan, basah oleh penderitaan.
Dan semakin keras.
Penanda sedang datang.
Bukan hanya dalam getaran sekarang.
Bukan hanya dalam dengungan.
Penanda melolong.