Kilatan Cahaya Dalam Kegelapan

Eve

>"Bagaimana bisa kamu menangis?" pria itu menggeram, melangkah lebih dekat, setiap kata seperti petir. "Mereka menghilangkan kelenjar air matamu di lab. Aku memerintahkannya sendiri."

Nafasku tercekat.

Apa?

Tapi Hades tidak menjawab. Dia berdiri beku, mata terbuka lebar, masih terpaku padaku—tapi ada sesuatu yang lain yang merangkak di baliknya. Aku melihatnya. Keretakan. Kepatuhan.

Kondisinya.

> "Bahkan dengan matamu yang biru memudar menjadi abu-abu," ayahnya meludah, suaranya naik, racun di setiap suku kata, "bahkan dengan senyummu yang tumpul, lesung pipimu diperbaiki—kau tetap lemah."

Getaran melewati tubuh Hades.

> "Kekecewaan," pria itu melanjutkan. "Sebuah noda sialan. Gagal lagi. Gagal padaku."

Suaranya pecah seperti cambuk.

> "Kamu terlahir untuk menjadi hebat, dan kamu memilih dia. Lagi dan lagi dan lagi. Kamu memilih dia!"

Dengan setiap kata, cakar Hades menggali lebih dalam.

Mencabik lebih jauh.