Happy reading.
Part 25 :"Energi Baru"
Kamar Flat Yuzuru.
Jam 00.30.
Yuzuru dan Ryuzaki mungkin memang sudah ditakdirkan untuk bertemu.
Melalui sebuah musibah ,sesudah itu menuju ke segala sesuatu yang indah.
Memang Takdir kadang memiliki cara yang unik dalam mempertemukan dua manusia.
Ryuzaki merasa malu dan tidak percaya diri,setelah mengetahui latar belakang laki-laki cantik yang ada dihadapannya.
Meski Ryuzaki bukan berasal dari keluarga miskin,tapi tidak ada darah ningrat yang mengalir di tubuhnya,dia hanyalah rakyat biasa.
Sedang Yuzuru adalah pewaris tunggal klan Alpha dan segala kekayaannya yang tidak terhitung.
Dia hanyalah sebutir debu diantara ratusan kilometer pasir di pinggir laut.
Yuzuru sangat manis,cantik ,lembut dan menggoda.
Ryuzaki merasa inilah belahan jiwanya yang dia cari selama ini.
Membelai tubuh telanjang kekasihnya yang mulus tanpa noda,
Melumat bibir Yuzuru yang menebal ditengah ,bibir yang dia yakini dialah pemilik pertamanya.
Dengan nafas yang masih tersengal Yuzuru berkata :
"Ryu..bisakah kita membawa cermin itu ke atas ? Lalu barang seperti apa yang kamu beli aku mau lihat."
Bisik Yuzuru sambil tangannya membelai barang Ryuzaki yang keras dan panas.
Ryuzaki mengerang merasakan belaian dari tangan Yuzuru,dengan berat hati dia bangun dari tidurannya.
"Aku ambil dulu sayang." Kata Ryuzaki .
Turun dari ranjang dan melangkah mendekati kopernya.
Ada dua kantong belanjaan yang ada diatas koper.
Meraihnya dan membawanya ke ranjang,kemudian duduk di sebelah Yuzuru.
Yuzuru duduk disisi ranjang masih dengan sisa nafas yang terengah.
Dia seperti anak kecil yang memiliki rasa keinginan tahuan yang besar.
Ryuzaki membuka kantong belanjaan itu mengeluarkan topi dan syal baru.
"Sayang ,aku membeli topi baru dan syal untukmu.harganya tidak mahal,
Aku sudah mengotori milikmu ,aku ingin membelikan kamu barang yang baru.
Aku minta maaf dan terimakasih banyak ya sayang."
Kata Ryuzaki pelan dengan malu -malu.
Yuzuru menerima kedua barang itu dan tersenyum.
"Aku terima,ini adalah hadiah pertama darimu. terimakasih. "
Kata Yuzuru lalu mencium pipi Ryuzaki.
Hati Ryuzaki terasa mengembang.
"Sayang,kamu adalah pewaris tunggal dari seluruh kekayaan atas nama Hazegawa,kamu juga putra langit ,sebenarnya aku merasa barang ini tidak berharga,tapi aku harus mengganti milikmu yang aku kotori.
Nanti jika ada waktu aku akan membelikan yang lebih baik dari ini.
Aku...aku juga merasa sangat tidak pantas bersamamu."
Ryuzaki menunduk dengan malu.
Yuzuru memandang Ryuzaki yang tertunduk,lalu dengan perlahan menggeser tubuhnya hingga menempel di tubuh telanjang Ryuzaki.
Melingkarkan lengannya di lengan besar Ryuzaki.
"Lalu,apa maumu ?"
Tanya Yuzuru.
Ryuzaki meraih kantong belanjaan yang dipegang oleh Yuzuru,meletakkan kantong belanjaan itu di sisi tubuhnya,
Meraih pinggang langsing Yuzuru dan membelainya.
"Apakah aku pantas untukmu ?"
Yuzuru memandang wajah Ryuzaki yang tertunduk.
"Tatap aku,dan katakan apa maumu ."
Ryuzaki mengangkat wajahnya pelan,sambil terus membelai pinggang Yuzuru dengan lembut.
"Kamu seperti cahaya matahari sore yang indah dan tidak tersentuh,kamu terlalu tinggi untukku,bahkan aku masih merasa lancang menyentuhmu seperti ini.
Tapi aku tidak bisa menahan diriku sendiri.
Aku..aku ingin memilikimu."
Yuzuru membelai wajah Ryuzaki yang tampan,
"Benarkah kamu ingin memilikiku,tidak sesaat saja ? Banyak sekali kisah cinta yang hanya sebentar,atau hubungan yang saling menguntungkan.
Menurutmu apakah kita termasuk dalam hal itu ?"
Terlihat kilasan kepanikan di mata Ryuzaki.
Memeluk tubuh Yuzuru yang telanjang ,membawanya dalam pangkuannya, berbisik.
"Kita telah berbicara seperti ini,aku mencintaimu sejak lama.
Bahkan aku menyimpan banyak fotomu.
Setiap kali memandangnya,rasanya aku ingin terbang saat itu juga,pulang ke negaraku ini,
Kamu tidak tahu,berbulan-bulan aku merayu ayahku,
Aku bilang,ijinkan pulang sebentar saja.
Aku rindu kampung halaman.
Aku tidak mengatakan,jika aku sangat penasaran denganmu.
Aku juga berpikir,untuk seorang Daimo,kamu terlalu kecil,mungil dan sangat cantik.
Sedangkan dunia Klan itu sangat kejam.
Aku khawatir sekali,andai ada yang berbuat jahat kepadamu.apakah anda bisa menghadapinya ?
Di dalam fotomu,kamu tampak mungil dan rapuh.
Ada perasaan di dalam dadaku,ingin mengenalmu dan melindungimu.
Setelah kita bertemu tampa sengaja,dan terlibat seperti ini,
Tentu saja perasaanku semakin kuat.
Andai boleh meminta,aku ingin selamanya memilikimu,untuk diriku sendiri.
Melindungimu dengan tanganku sendiri.
Tapi apakah aku layak ?"
Yuzuru merasa sangat senang menyimak tiap kata yang diucapkan oleh Ryuzaki tetapi juga memahami apa yang menjadi pikiran Ryuzaki.
Perbedaan yang besar dari kasta mereka menjadikan Ryuzaki berpikir seperti itu.
Meski hal tersebut sudah tidak disebutkan secara nyata dalam masyarakat modern,tapi selalu ada batasan tentang hal itu.
Apakah Yuzuru perduli ?
Tidak !
Tapi Ryuzaki perduli.
"Bagaimana cara menghibur laki-lakiku ini ?"
Pikir Yuzuru sambil membelai punggung Ryuzaki.
Menyentuh pinggiran perban yang melintang,yang menempel menutup luka jahitan karena pedang.
Berbisik :"jika aku menginginkan nyawamu ,apakah kamu akan memberikan untukku?"
Ryuzaki mendekap lebih erat tubuh Yuzuru dan menjawab :"tentu daimoku sayang.akan aku berikan.
Aku ini laki-laki,maka aku akan membuktikan ucapanku."
Yuzuru melepaskan pelukannya dan memandang wajah Ryuzaki ,hatinya terasa penuh dengan kebahagiaan yang telah lama menghilang.
Mengecup dagu yang membelah milik Ryuzaki.
Lalu berkata :"menurutmu,apa yang bisa mengikat kita ?
Perasaan yang dalam atau gairah kita yang seperti ini ?"
Ryuzaki menatap wajah Yuzuru,
Manik mata Yuzuru yang kecoklatan tertimpa cahaya lampu kamar,semakin tampak kecoklatan.
Ryuzaki seperti melihat gurun pasir yang luas yang siap menghisapnya selamanya.
"Daimo,apakah aku layak mengikatmu ?anda ijinkan menjadi kekasih anda saja itu sudah berkah untukku.
Jika berbicara masalah gairah,aku merasa hanya melihatmu saja,kepalaku sudah sangat panas.
Jika masalah perasaan,
Aku sudah mengatakan kepadamu,dan tidak akan pernah bosan mengatakannya lagi.
aku..aku..mencintaimu.
Aku tahu,aku tidak layak,dengan derajad anda yang luar biasa ,tapi..bolehkah aku menjadi kekasihmu,selamanya ?
Apakah boleh ?"
Yuzuru tersenyum tipis dan memajukan tubuhnya hingga menempel lebih erat.
"Hmm...apakah cermin itu bisa dibawa keatas?satu saja dulu.aku..ingin mencobanya.
Lalu aku ingin melihatmu memasang pengaman di depan mataku,
Jika aku merasa senang dengan hal itu,
Maka aku mau menjadi kekasihmu."
Ryuzaki tidak mampu menjawab perkataan Yuzuru ,yang menurutnya sangat nakal dan menggoda.
"Anda...anda.."
Jawab Ryuzaki terbata.
Yuzuru :"anda apa ?"
Ryuzaki :"apakah boleh mengatakannya?"
Yuzuru :"katakan ."
Ryuzaki merasa malu juga takut,memeluk tubuh lembut Yuzuru dan membelainya,
Mencium sekilas pipinya yang ranum,
Membelai bibir Yuzuru dengan ibu jarinya,
"Menurutku..anda sangat nakal dan binal.
Siapa laki-laki yang tahan mendengarmu berkata seperti itu ?
Lihatlah milik anda,si Tuan agung ini,bergerak terus ."
Yuzuru menurunkan pandangannya ,melihat barang milik Ryuzaki yang kokoh.
:"itu milikku !"
Ryuzaki berbisik :"yaa.milik anda,selamanya."
merasakan gairahnya melonjak.
Membelai punggung Yusuru hingga menyentuh pantat Yuzuru yang kenyal.
Meremasnya dengan mesra.
"ayo kita angkat cerminnya.
Apakah kamu kuat ?"
Kata Yuzuru antusias.
Ryuzaki merasakan ,bahwa malaikatnya ini memang sangat nakal.
Ryuzaki :"harus diangkat dua orang.bagaimana ?!"
Yuzuru :"oke.kita kerjakan !"
Yuzuru melompat dari pangkuan Ryuzaki dan berdiri dihadapannya.
"Pakai baju sayang."
Ryuzaki meraih atasan piyamanya yang dia jatuhkan di lantai ,berdiri ,dan memakaikan ke tubuh Yuzuru.
"Dingin sayang,pakai ini dulu ya."
Yuzuru mengangguk,membiarkan Ryuzaki memakaikan atasan piyama dan mengancingkannya,kemudian membalikkan badannya ,meraba-raba ranjangnya dan menyibak selimutnya.
"Dimana celana dalamku Ryuzaki ? Kamu lempar kemana ?"
Yuzuru terus mencari hingga posisinya yang merangkak diatas tempat tidur membuat Ryuzaki terpesona.
Ryuzaki menyusul Yuzuru dan memegang pinggangnya dari belakang.
Menyibakkan piyamanya yang dipakai Yuzuru.
Lalu mencium pantat Yuzuru.
Yuzuru :"Ryuu..hentikan !"
Ryuzaki :"tidak..!"
Yuzuru :"hentikan dulu !"
Ryuzaki :"sebentar sayang,biar aku jilat dulu."
Yuzuru :"hahh !!Ryu !tadi kan sudah !"
Ryuzaki tidak perduli dengan bentakan halus kekasihnya itu,
Menyusupkan wajahnya diantara belahan Yuzuru kedua telapak tangannya menyentuh kenyalnya pantat Yuzuru dan sedikit membukanya.
Lidah Ryuzaki membelai sisi dalam dari belahan itu dan kembali terdengar suara dari Yuzuru.
Bukan lagi bentakan tapi erangan.
"Ohhh..!Ryuuu..!"
Ryuzaki menjilatnya lagi bahkan menyesapnya.
"Ryuu..mengapa enak sekali."desah Yuzuru dengan suara yang bergetar.
Ryuzaki :"suka ?"
Yuzuru :"suka sekali,tapi nanti lagi.."
Ryuzaki :"baiklah,tapi ini hanya milikku."
Yuzuru terengah :"ya..ya..lepaskan dulu.
Aku mau melihatnya di cermin."
Ryuzaki teringat pantulan indah mereka di cermin tadi sore,menghela nafas panjangnya dan menghembuskannya hingga berkali -kali lalu melepaskan pantat mungil Yuzuru.
"Ayo kita angkat ,sekarang.tidak usah pakai celana."
Kata Ryuzaki ,lalu menepuk lembut pantat Yuzuru.
Yuzuru tertegun,pandangan matanya bergoyang ,berpikir :
"Mengapa sensasinya terasa sekali ?"
Berusaha menekan geloranya dan segera turun dari ranjang.
Menatap mata Ryuzaki dengan pandangan yang aneh,
Lalu berkata pelan,
"Pakai celanamu dulu ,biar tidak dingin."
Ryuzaki pun meraih celana dalamnya yang terselip diantara selimut dan memakainya dengan cepat.
Berjalan menuju tangga dan menuruninya,disusul oleh Yuzuru.
"Kita lihat dulu sayang,apakah kita bisa mengangkatnya berdua saja."
Sesampai di lantai satu,Ryuzaki segera memeriksa kaca besar itu yang disetiap sisinya diberi bantalan dari kardus yang tebal.
"Oke sayang,kita coba angkat "
Kata Ryuzaki.
Yuzuru :"apakah lukamu sakit ?"
Ryuzaki :"hanya perih di beberapa tempat.
Tidak masalah."
Mereka akhirnya mengangkat kaca besar itu bersama -sama.
Tidak begitu berat dan hanya membutuhkan sedikit tenaga saja.
Begitu sampai di lantai atas ,Ryuzaki bertanya :"diletakkan dimana ?"
Yuzuru memandang ke sekeliling kamar.
Menunjuk ke arah sisi ranjang yang lain .
"Disitu bagaimana ?"
Ryuzaki mengangguk :"oke."
Setelah membuka semua bantalan yang melindungi kaca itu,lalu Ryuzaki menyandarkan cermin itu di dinding dengan perlahan.
"Begini saja dulu sayang.
Besuk aku pasang memakai paku ,lihatlah.ini jam berapa ? Apakah kamu tidak lelah ?sudah waktunya tidur."
Yuzuru melihat jam di dinding.
Jarum jam menunjukkan jam 01.00.
"Mungkin,aku terlalu nyenyak tidur tadi sore.
Tidak apa-apa,besuk aku masih libur.
Aku akan bangun siang.
Aku hanya akan mengganti perbanmu saja,dan memeriksa bekas jahitanmu.
Tapi mari berbaring,kamu harus beristirahat.
Sayang,aku haus.
Tolong ambilkan aku air putih.
Itu dibawah telivisi."
Ryuzaki melihat beberapa botol air mineral berjajar di lemari pendek bersekat setinggi satu meter.
Mengambilnya satu dan menyerahkan kepada Yuzuru.
"Aku ke kamar mandi dulu sayang ."
Kata Ryuzaki.
Yuzuru :"emh."
Sesudah meminum airnya separuh ,Yuzuru meletakkan botol air mineral itu di meja samping tempat tidurnya.
Melihat Ryuzaki keluar dari kamar mandi,
"Aku juga mau ke kamar mandi."
Ryuzaki :"yaa.."
Selang lima menit Yusuru sudah keluar dari kamar mandi ,bau harum lotion bunga menebar di kamar.
Melihat Ryuzaki yang duduk di sisi ranjang.
Ryuzaki :"kamu harum sayang."
Yuzuru :"yaa.aku mencuci muka dan memakai lotion."
Menaiki ranjang dan menyusup di balik selimut.
"Mengapa tidak tidur ?"
Ryuzaki dengan sedikit malu -malu mengikuti Yuzuru menyusup di bawah selimut.
Begitu Ryuzaki berbaring disisinya ,Yuzuru langsung memeluk Ryuzaki.
"Begini saja aku sudah senang."
Ryuzaki membelai rambut halus milik Yuzuru.
"Aku agak malu."
Yuzuru :"mengapa ?"
Ryuzaki :"ini kamar Daimo,aku ini siapa ?"
Yuzuru :"mengapa masih bertanya ?apakah kamu tidak mau jadi kekasihku?"
Ryuzaki menarik nafasnya dan menghembuskannya ,mencium kening Yuzuru berkata pelan :"andai saja,langit mengijinkan,apakah bisa aku menjadi suamimu saja Daimo,atau Daimo yang menjadi suamiku ?
Bahasa kekasih itu,bisa saja terputus.
Jika suami istri akan selamanya,hingga salah satu mati."
Yuzuru ingin tertawa dengan bahasa belibet dari laki -laki yang memeluknya ini.berpikir dalam hati.
"Bukankah yang tepat ,dia adalah suamiku,
Aku pihak bawah dan dia pihak atas.
Tidak terlintas dalam pikiranku ,aku pihak atas.
Bukankah dia yang menusukku..?"
Melamun sambil membelai dada Ryuzaki,menemukan Cherry coklat Ryuzaki,membelainya dengan ujung jarinya.
Terdengar desahan dari bibir Ryuzaki,dan itu membangkitkan gairah Yuzuru.
"Sayang ,aku mudah terangsang..jangan lakukan ini.terlalu malam,kamu harus istirahat."
Yuzuru tidak menjawab.
Matanya segar menatap kemanapun.
"Aku tidak mengantuk sama sekali,apakah kamu mengantuk ?"
Tanya Yuzuru.
Ryuzaki :"tidak."
Yuzuru :"apakah ,kamu pernah seperti ini,bermalam dirumah kekasihmu ?"
Ryuzaki mengingatnya sebentar ,kisah itu sudah terlalu lama,
"Sepertinya tidak pernah.
Kami melakukan itu,selesai,aku yang pergi atau dia yang pergi."
Yuzuru bertanya lagi :"tidak tiduran dan berbicara seperti ini ?"
Mendengar pertanyaan Yuzuru ,Ryuzaki seperti tersadarkan oleh sesuatu.
"Anehnya tidak.lalu apa yang aku kerjakan dulu ya ?
Apakah hanya bersenang-senang ?"
Yuzuru :"hm.bisa jadi,apakah ada keinginanmu untuk menikah atau hidup selamanya dengan kekasihmu ?"
Ryuzaki merasa tidak enak hati,membicarakan seseorang yang pernah memiliki hubungan dengannya di masa lalu.
"Daimo,mengapa bertanya seperti itu ?
Semua hanya masa lalu."
Yuzuru :"aku hanya ingin tahu,jujurlah padaku."
Ryuzaki terdiam cukup lama
Baginya,rasanya tidak nyaman,menceritakan tentang masa lalunya,disaat dalam pelukannya ini,ada kekasih barunya.
Dia tidak ingin menyakiti hati Daimo kesayangannya itu.
Tapi kalau tidak dijawab,Daimo pasti akan marah.
Membelai rambut Yusuru yang halus,mengecup pucuk kepalanya dan berkata.
"Daimo sayang,semua itu sudah masa lalu,aku bahkan tidak suka membicarakannya,
Tapi dulu,hubungan kami ya seperti itu,seperti seorang kekasih,berpacaran.
Aku merasa bahagia dan bangga memiliki pacar dia,
Meski banyak yang menertawakanku,di belakangku.
Katanya,dia seperti pelacur.
Melayani banyak laki-laki.
Tapi aku tidak percaya.
Hingga suatu ketika,aku melihatnya sendiri,dia sedang bersetubuh,dengan temanku sendiri.
Mereka telanjang bulat diatas tempat tidur,apartemen perempuan itu.
Daimo,
Mungkin aku termasuk orang yang berpikiran kuno,
Aku senang dengan kesetiaan,cinta yang sejati,saling menjaga dan berkomitmen.
Jadi akhirnya,aku menganggap hubungan kami sudah berakhir.
Tapi perempuan itu terus mengejarku,
Aku tidak mau menanggapinya lagi,
Bahkan,aku tidak ingin memiliki hubungan dengan siapapun lagi,sampai akhirnya aku menerima beberapa fotomu,kiriman dari anak buahku.
Ahhh...!aku merasa malu menceritakan bagian yang ini."
Ryuzaki menghentikan obrolannya dan memeluk erat tubuh Yuzuru.
Membelai punggungnya dan mencium kening Yuzuru.
End.