Saat ini aku dan Cid berasa di depan gerbang mansion.
Kami akan segera berangkat menuju ke akademi.
Di depan kami terdapat kedua orang tua kami yang mengantar kepergian kami.
"Sayang, kalian hati-hati di jalan ya~" Ucap Ibu
"Iya, bu..."
Kemudian kami pun langsung masuk ke dalam kereta.
Sedangkan untuk ayah.... Seperti biasa... Dia adalah STI (Suami Takut Istri) hadeh....
Mungkin dia sudah kapok pas kejadian kakak kami... Dasar botak gak berguna... Kau malah memalukan nama laki-laki saja... Dasar ayah tidak berguna...
Ha... Sudah lah...
Kemudian suara pekikan kuda pun terdengar, menandakan kereta kami mulai berangkat.
Kami pun berangkat meninggalkan Mansion kami, dan langsung menuju ke tujuan kami.
*****
Kami saat ini telah tiba di stasiun kereta api.
Yah... Aku juga sedikit bingung.... Suasana di dunia ini adalah abad pertengahan...
Tapi, kenapa di dunia ini sudah ada kereta api?
Menurut perkiraan ku, dunia ini belum sampai ke abad tenaga uap...
Tapi, aku yakin bahwa kereta di dunia ini di gerakkan oleh sihir...
Karena semua kereta yang kulihat di sini tidak memiliki cerobong asap.
Hmmmm.... Isekai emang beda yah....
Yah... Aku pun juga tidak terlalu peduli...
Tak lama kemudian, sebuah pemberitahuan datang, bahwa kereta yang menuju ke ibu kota akan segera tiba.
Jadi, kami pun bersiap-siap dengan barang bawaan kami.
Tapi... Aku cukup heran kenapa si Cid dari tadi diam...
Biasanya dia lah yang paling berisik saat hanya kami (tidak ada anggota keluarga lain yang ada di sana).
Hmmm... Mungkinkah dia sedang memikirkan Chunni nya kembali? Atau tentang event-event yang harus di ikuti sebagai penguasa kegelapan?
Ntah lah... Aku juga tidak terlalu tertarik dengan pemikiran yang di miliki oleh Cid.
Namun... Jika ada orang-orang bodoh yang mencoba untuk menyakiti orang-orang yang kucintai...
Akan ku ratakan mereka hingga ke akar-akar nya!
Walau pun saat kejadian penculikan kakak, aku tidak bisa membantu banyak...
Karena, aku yakin pasti si Cid akan bertindak...
Ha... Sudah lah... Masa lalu adalah kenangan... Hari ini adalah kenyataan... Masa depan adalah misteri...
Ya... Walaupun saat aku mengaktifkan (memasang) Eyes of Emperor itu akan beda cerita lagi sih...
******
Saat ini kami sudah menaiki kereta yang menuju ke Ibu Kota.
Akhirnya tebakan ku benar, bahwa si Cid dari tadi diam karena ia sedang memikirkan event-event yang akan ia kerjakan.
"Nee.. Shido..."
"Ada apa?"
"Apa kah kau tertarik juga?" Tanya Cid
"Hmm... Baik lah... Aku akan ikut..."
Walaupun aku itu tidak seperti Cid, tapi boleh lah ikut-ikut beberapa event...
Kami pun menghabiskan waktu dalam obrolan kami.
Karena di dalam kereta tidak senyaman di dunia ku dulu.
Dan juga di sini belum ada handphone atau smartphone!
Argh... Kok jadi kangen aku sama dunia lama ku.... Hadeh...
*****
Kami masih dalam perjalanan, aku tau ibu kota itu jauh.
Tapi, kami sudah naik kereta hampir 2jam lebih.
Naik kereta aja lama, apa lagi naik kereta kuda yang notabene nya lama? Maka akan sampai nya makin lama...
Aku pun mulai kembali bosan.
Sedangkan Cid, dia sudah tidur mungkin...
Yah... Aku juga rada susah menebak Cid...
Dari pada aku nanti kebosanan, lebih baik aku membuka obrolan saja.
Dan benar saja, obrolan sudah lumayan banyak notifikasi.
Hadeh, mereka ini...
*****
POV 3
The Princess of Song : hey kalian, mendapatkan hadiah apa?
Lava kiss : ya... Aku mendapatkan gulungan jutsu element uap, kartu hewan panggilan, dan beberapa poin
Nightmare : ara ara~ saya mendapatkan beberapa waktu, kartu hewan panggilan, dan beberapa poin
The Princess of Song : enak nya... Aku hanya dapat serangan dan pertahanan berfrekuensi dan juga beberapa poin
Swordsmanship#1 : kalian sudah lama kah bergabung?
Lava Kiss : Yups... Lumayan lama...
Swordsmanship#1 : hah... Aku mulai kembali bosan, karena tidak ada yang bisa menyamai aku, kecuali ketua...
Nightmare : ngomong-ngomong, ketua dimana?
Lava Kiss : mungkin dia kelelahan?
The Princess of Song : bisa jadi ketua sedang mengerjakan urusan di dunia nya?
Light-Shadow Master : maaf-maaf, tadi aku dalam perjalanan menuju ke ibu kota kerajaan
Lava Kiss : Ibu Kota Kerajaan?
Nightmare : ara ara~ apa kah ketua ke ibu kota kerajaan buat masuk ke akademi?
Light-Shadow Master : tepat sekali, sungguh otak Chuni mu masih ada ternyata~
Nightmare : k-ketua!
Lava Kiss : ketua menggodanya kembali
The princess of song : +1
Swordsmanship#1 : +2
Nightmare : kenapa kau masih sempat sempat nya menyebar sisi kelam ku kembali ketua!
Light-Shadow Master : hahaha... Maaf maaf, aku menggoda mu berlebihan
Light-Shadow Master : aku suka melihat reaksi mu yang malu malu itu Kurumi
Nightmare : . . .
Nightmare telah offline
Light-Shadow Master : a...
The princess of song : ckckckck... Ketua, apa yang kau lakukan kepada Kurumi?
The princess of song : kau sangat berlebihan Ketua! Minta maaf lah kepada Kurumi!
Lava kiss : +1
Swordsmanship#1 : +2
'A-apakah aku terlalu berlebihan? Mungkin iya?' Pikir Shido
Light-Shadow Master : aku mengerti, akan ku minta maaf kepada Kurumi
Light-Shadow Master : sebentar, seperti nya Mihawk, kau seperti mengerti perasaan perempuan saja... Padahal kau sudah terlalu asik dengan jalur pedang mu itu
The princess of song : dan sekarang aku setuju dengan Ketua
The princess of song : seperti nya dia tidak memiliki pengalaman dalam urusan wanita, tapi dia mengatakan memilikinya
The princess of song : dasar pembual
Lava kiss : +1
Light-Shadow Master : +2
Swordsmanship#1 : u-ugh... Kali ini aku kalah telak selain dari ketua...
The princess of song : hahaha
Lava kiss : *cekikikan*
Light-Shadow Master : wwww
Lava kiss : ngomong-ngomong, Ketua.
Light-Shadow Master : ???
Lava kiss : apa hadiah misi yang Anda dapatkan?
The princess of song : ah... Benar... Apa hadiah mu?
'Ah.... Apa kah aku harus jujur? Atau aku bilang hanya dapat yang biasa?' Pikir Shido
Light-Shadow Master : aku hanya dapat Summon card, eye of emperor, dan beberapa poin
'Jadi, aku akan berbohong pada mereka!'
Lava kiss : ara... Summon card? Kau sangat beruntung ketua
The princess of song : argh... Apa hanya diri ku yang hanya mendapatkan skill berfrekuensi?!
The princess of song : sangat iri!
"Hahaha... Aku juga tidak tau apa yang mempengaruhi pembagian hadiah dalam misi" Gumam Shido dengan keringat yang mengalir
Light-Shadow Master : ya... Gimana lagi? Bersabar saja terlebih dahulu
Lava kiss : yang dikatai oleh ketua benar
Swordsmanship#1 : +1
The princess of song : hah... Baik lah kalau begitu...
Kemudian mereka pun banyak mengobrol berbagai macam hal.
Dari hal kecil sampai besar.
*****
Di dunia nya Kurumi
Di suatu apartemen.
"Argh... Kenapa aku sering di goda oleh ketua?" Gumam Kurumi kesal
"Tapi... Sepertinya aku menikmatinya~" Lanjut Gumam Kurumi degan serabut merah di pipinya
Dari belakang Kurumi, muncul clone nya.
"Ara ara~ diri ku, sudah waktunya kita buat mengambil Nia" Ucap Clone nya
"Ara... Benar juga, mari kita pergi"
Kemudian Kurumi dan clone nya pun menghilang dari sana.
*****
Kembali ke Shido
POV 1
Saat ini kami telah tiba di stasiun ibu kota.
Ya... Lumayan memakan banyak waktu sih...
"Cid, ayo kita cari penginapan terlebih dahulu"
"Okey"
Kemudian kami pun pergi untuk mencari penginapan.
Kalian bertanya kenapa cari penginapan?
Ya... Gampangnya kami itu masih belum mejadi murid resmi, otomatis kami belum memiliki asrama untuk tepat tinggal.
Pendaftaran dan ujian nya di lakukan lusa pagi.
Ujian lapangan kemungkinan besar adalah teknik berpedang?
Ya... Aku juga tidak terlalu yakin sih...
Sedangkan ujian tertulis nya merupakan hal hal yang mendasar bagi seorang ksatria...
Ya... Aku - tidak... Kami membenci hal yang membuat kami terlalu mencolok...
Alasan Cid tidak mau mencolok karena ia akan terus bermain sebagai NPC (mob) dan melakukan hal besar sebagai Shadow.
Ya... Aku sudah menebak nya sih...
Sedangkan aku? Aku terlalu malas melakukannya...
Aku dulu saat masih di bumi, aku selalu menahan diri...
Kalian tau? Menahan diri itu melelahkan...
Kami pun terus berjalan dan bertanya ke orang-orang random, untuk bertanya dimana letak penginapan yang dekat dengan akademi.
Dan akhirnya setelah berjalan cukup lama, akhirnya kami pun menemukan penginapan nya.
Kami pun memasuki penginapan itu dan memesan dua kamar.
*****
Saat ini aku sudah berada di dalam kamar milik ku sendiri.
Dan saat ini aku sedang berpikir untuk menggunakan item Summon Card yang ku peroleh dari hadiah misi pertama.
Tapi, lebih baik aku memasang skill Eyes of Emperor terlebih dahulu deh...
"System, pasangkan skill Eyes of Emperor"
[Apakah anda ingin memasang skill Eyes of Emperor?]
[Yes / No]
Yes...
[Memasang barrier kedap suara]
[Melakukan pemasangan skill Eyes of Emperor]
Kemudian aku pun merasakan bahwa mata ku seperti di bakar habis habisan.
Rasa nya sangat panas dan menyakitkan!
Argh... System sialan! Kenapa kau tidak bilang terlebih dahulu kalau pemasangan nya sangat lah menyakitkan!
Argh... Mata ku!
Karena aku merasakan sakit yang di luar nalar, aku hampir kehilangan kesadaran ku.
Namun sebelum aku kehilangan kesadaran, aku pun langsung mengingat tentang Alpha!
Aku harus bisa menahan nya!
Demi orang yang ku cintai! Tak kan ku biarkan dia berada dalam bahaya yang membahayakan diri nya!
Aku pun langsung menggigit bibir bagian bawah ku, hingga mengeluarkan darah dari sana.
Seketika aku pun berhasil menahan kesadaran ku!
15 menit kemudian
Akhirnya rasa yang menyakitkan dari mata ku mulai mereda.
[Pemasangan skill Eyes of Emperor telah berhasil]
[Melepas barrier kedap suara]
Aku yang mendengar ini pun merasa bisa menghirup nafas lega...
Segera aku langsung mengelap muka ku menggunakan kain yang ku bawa.
Saat aku melihat ke arah kain yang habis ku buat lap muka, aku melihat bahwa di kain itu memiliki darah yang sangat banyak.
Seperti nya tadi mata ku mengeluarkan darah yang sangat banyak kah...
Yah, aku pun tidak peduli juga...
Kemudian aku pun langsung membuang kain itu ke tempat sampah.
Setelah membuang kain itu, aku pun langsung menggunakan skill yang baru saja ku dapatkan.
Seketika pandangan yang ku lihat pun berubah secara drastis .
Aku bisa melihat sekeliling dengan sangat jelas, melebihi tanpa menggunakan skill ini.
Kemudian aku pun penasaran dengan masa lalu dan masa depan dunia ini menggunakan skill ini.
Sebelum aku bertanya ke system, tiba-tiba aku pun merasa sakit kepala.
Dan sebuah informasi yang sangat banyaknya mulai memasuki ke dalam kepala ku.
Rasa sakit nya tidak separah saat pemasangan skill Eyes of Emperor.
Beberapa menit kemudian, akhirnya rasa sakit kepala ku menghilang.
Kemudian aku pun langsung memilah-milah informasi yang baru saja ku dapatkan.
*****
POV 3
"BAJINGAN! GEREJA SIALAN! KALIAN ADALAH IBLIS YANG SEBENARNYA!" Teriak Shido sambil menghancurkan sebuah meja yang ada di dalam kamar nya
"BISA BISA NYA MEREKA MENGGUNAKAN OLIVER SEBAGAI KELINCI PERCOBAAN!"
Di karenakan perbuatan Shido, tak lama kemudian datanglah Cid ke dalam kamar Shido.
"Shido, kau kenapa?" Tanya Cid setelah masuk ke dalam kamar Shido
Shido yang mendengar suara Cid pun hanya diam.
"Hmm? Sepertinya kau butuh waktu sendirian lagi? Kalau kau butuh teman ngobrol, datanglah ke kamar ku" Ucap Cid yang mengerti terhadap sikap nya Shido
Saat Cid hendak keluar, Cid di hentikan oleh suara Shido.
"Ha... Maaf aku hanya kebablasan saja" Ucap Shido dengan nada yang mulai tenang
"Baik lah, jangan memaksakan diri mu sendiri" Ucap Cid
Kemudian Cid pun langsung keluar dari kamar nya Shido.
Setelah di pastikan Cid keluar dan kembali ke kamarnya, Shido pun menghela nafas dengan kasar.
Kemudian pandangan Shido kembali menjadi tajam dan serius.
"Sialan kalian gereja... Akan ku jadikan tempat kalian sebagai kolam darah yang akan di ingat oleh semua orang di dunia ini" Ucap Shido dengan nada dingin dan aura membunuh milik Shido pun perlahan keluar
"System, gunakan kedua core itu" Ucap Shido
[Apakah anda ingin menggunakan Demon Core dan Angel Core ?]
[Yes / No]
'Yes!'
[Memasang Barrier berlapis]
Kemudian di hadapan Shido pun muncul sepasang core yang berukuran seperti bola pingpong, namun dari sepasang core itu memancarkan aura yang sangat kuat
Sepasang core itu pun mulai di serap oleh Shido.
Dan Shido pun merasakan rasa yang sama seperti yang ia rasakan saat memasang skill Eyes of Emperor.
Namun Shido langsung menggigit bibir nya kembali supaya ia tetap tersadar.
Shido merasakan tulang-tulang nya seperti di hancurkan dan dibangun kembali.
Dan organ dalam nya dihancurkan dan langsung dibangun kembali.
Siklus ini pun berulang selama 2 jam.
*****
Setalah 2 jam Shido menjalani siksaan yang ia rasakan, akhir nya ia bisa bernafas lega.
"Huff... Huff... Huff... Akhir nya... Selesai juga..." Ucap Shido dengan terengah-engah.
Di sekujur tubuh nya terdapat banyak keringat yang mengalir dengan deras.
Tubuh Shido tidak mengalami perubahan apa pun, akan tetapi... Shido memiliki 2 aura yang saling bertolak belakang yang sangat selaras satu sama lain.
"Jadi ini kah kekuatan dari ke-dua core itu?" Ucap Shido sambil melihat ke dua lengan nya yang mengeluarkan dua aura yang berbeda.
Di lengan kiri nya, Shido mengeluarkan aura demon.
Sedangkan di lengan kanan nya, Shido mengeluarkan aura angel.
Ke-dua aura itu dapat di keluarkan dimana pun, sesuka hati pengguna.
Setelah puas melihat aura yang baru saja di dapatkan, Shido langsung menghilangkan ke-dua aura itu.
"Sekarang, waktu nya menggunakan Summon Card" Gumam Shido
[Apakah anda ingin menggunakan Summon Card?]
[Yes / No]
"Iyes..."
[Memasang Barrier berlapis ganda]
Kemudian di depan Shido muncul sebuah lingkaran sihir yang berwarna merah darah yang sangat rumit dan mengeluarkan aura yang sangat menyeramkan.
Lingkaran sihir itu pun mengeluarkan cahaya merah darah yang menyilaukan.
Terpaksa Shido pun harus menutup mata nya.
Setelah Shido merasakan cahaya yang menyilaukan itu mulai redup.
Akhirnya Shido bisa melihat kembali dengan jelas.
Pemandangan pertama yang Shido liat adalah sesosok perempuan yang sedang bersandar di singgasana yang terbuat dari bahan berharga.
Perempuan itu bersandar dengan mata tertutup.
Perempuan itu memiliki ciri-ciri, rambut berwarna putih silver, berpakaian seperti bangsawan yang berstatus tinggi, memiliki sepasang daun telinga yang lancip mirip seperti elf.
Perlahan mata perempuan itu mulai terbuka perlahan, dan menunjukkan mata merah darah dengan celah di tengahnya.
"Hmm... Dimana aku?" Gumam perempuan itu dengan heran
Kemudian ia pun melihat sekeliling tempat yang baru bagi nya.
Saat sedang melihat-lihat, perempuan itu pun mengunci sosok Shido yang sedang berdiri memperhatikan diri nya.
Perempuan itu pun melihat ke arah Shido.
Dan ia pun heran, kenapa ada manusia di dekat nya.
"Kau... Siapa kau? Dimana aku ini?" Tanya nya sambil berdiri dari singgasana nya
"Aku? Aku adalah yang membebaskan diri mu dari kurungan itu" Ucap Shido dengan matanya bercahya dengan warna aurora, yang menandakan Shido sedang menghubungkan kemampuan matanya.
"Jadi maksud mu aku sekarang sudah tidak ada di dalam gate lagi?" Tanya nya
"Jangan bercanda sialan!" Teriak nya secara tiba-tiba dengan mengeluarkan aura pekat dan haus darah yang kental.
"Aku yakin pasti ini adalah ulah si pengkhianat itu! Jadi cepat beri tau aku di mana dia sekarang!"
"Akan ku tanya, apa kah dalam pengkhianat itu terdapat manusia?" Tanya Shido
Dia yang mendengar ini pun sadar, bahwa semua yang mengkhianati nya merupakan vampire semuanya, tidak ada ras lain selain vampire.
Dan akhirnya perempuan itu menarik semua aura nya dan haus darah nya.
Kemudian kaki perempuan itu pun tiba-tiba menjadi lemas, dan dia pun terduduk.
'Ha... Aku mengerti perasaanmu itu' pikir Shido
"Baiklah, aku berjanji kepada mu, aku akan membantumu dalam membalaskan dendam mu kepada mereka" Ucap Shido
"Dengan syarat, kau setia kepadaku" Lanjut ucap Shido
Bersamaan dengan perkataan Shido, Shido pun mengeluarkan aura nya.
Dan membuat perempuan itu pun merasakan, bahwa ia seolah-olah berasa di depan sosok sang raja yang sebenarnya.
Dan juga, ia merasa bahwa Shido dapat di percaya.
"Apa kah itu hanya gertakan?" Tanya perempuan itu memastikan perkataan yang di lontarkan oleh Shido
"Tentu saja tidak, aku bersumpah atas leluhurku, bahwa aku akan membantumu untuk membalas dendam"
"Apa kah aura yang ku keluarkan tadi membuat dirimu masih kurang yakin dengan diri ku?" Tanya Shido
"Tidak... Itu lebih dari cukup" Ucap perempuan itu
Kemudian perempuan itu pun langsung berlutut hormat dihadapan Shido dan melakukan sumpah nya.
"Saya, Alice Von Axteria dengan ini bersumpah atas jiwa ku, bahwa saya akan mengabdikan diri saya kepada Anda, my master" Ucap Alice
"Aku Shido Kagenou dengan ini menerima sumpah setia mu, Alice Von Axteria" Ucap Shido
"Maka aku juga akan berjanji kepadamu aku akan membantu dirimu membalas dendam kepada sang pengkhianat" Lanjut ucap Shido
TO BE CONTINUED