Satu Lagi

Tekanan mendadak di udara begitu intens hingga rasanya seperti tali jerat terikat di leher setiap orang dan sedang ditarik hingga titik tersedak. Bukan hanya para siswa, tetapi para serigala juga bernapas dengan antisipasi. Mereka tetap diam bagai patung, mata mereka berkobar-kobar dan bibir mereka terangkat membentuk geraman.

Violet belum pernah melihat permusuhan yang begitu mentah. Ini bukan hanya sebuah permainan lagi; ini adalah perang. Tim Alaric tahu ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk membalikkan keadaan. Berkat penampilan Violet, dia telah mengangkat semangat mereka, karena itu tidak ada tempat untuk kegagalan. Alaric khususnya merasa bertekad untuk tidak membiarkan usaha-usaha dia sia-sia.

Di sisi lain, Tim Asher juga bertekad untuk menghancurkan mereka sampai mereka menangis, dan tidak ada yang bisa menyembunyikan agresi yang terlihat dari otot-otot tegang dan tatapan mereka yang tajam.