Bab 176 Stella, maukah kamu menikahi saya?

Dia berusaha sekuat tenaga untuk menjaga jarak darinya, tapi dia semakin dekat dan dekat. Stella hampir ingin menggali lubang untuk mengubur dirinya sendiri.

Pria itu dengan tegas mengunci tubuhnya dalam pelukannya. Semakin ia berguling dan berusaha melepaskan diri, semakin lebar senyuman pria itu terbentuk.

"Wanita, jika kamu terus bergerak seperti ini, akan ada masalah."

Stella menatap wajah tampan yang membesar dari jarak dekat dan merasa begitu takut sehingga ia bahkan tidak berani menggerakkan jarinya.

Dia tidak bodoh, jadi tidak mungkin dia tidak mengerti apa maksudnya.

Apalagi, dia sangat dekat dengan tubuhnya, jadi jelas bahwa dia merasakan...

"Aku akan memberimu kesempatan lain. Maukah kamu menikah denganku, Stella?"

Dengan kalimat yang jelas mengalir dalam udara yang sunyi, Stella merasa seolah-olah otaknya tersambar petir.

Itu tidak benar. Sekarang tidak hujan, juga tidak ada guntur.

Bagaimana mungkin dia tersambar petir?