Setelah RK duduk, dia mengangkat kepalanya untuk menampilkan senyum ke arah Carson.
"Sudah lama tidak bertemu, RK!" Carson tampak seperti bodoh seperti dulu.
"Sudah lama tidak bertemu, Carson Vives." Setelah pelayan mendekati meja mereka, RK memesan secangkir kopi.
"Kamu tidak berbeda dari sebelumnya."
"Kamu juga tidak berubah." RK bisa merasakan bahwa percakapan di antara mereka berdua menuju ke arah yang membosankan.
"Apakah kamu ingat pertandingan bola basket sebelum wisuda?" Carson mengambil inisiatif untuk bertanya.
"Ya, saya ingat."
"Apakah kamu ingat bagaimana kakiku cedera? Itu karena kamu. Kamu yang menyebabkannya."
"Bukan urusanku jika kamu melukai kakimu setelah tidak bisa menerima kenyataan bahwa kamu gagal." RK membalas dengan suara dingin. Jelas sekali bahwa Carson tidak menginginkan lebih dari menemukan alasan untuk berkelahi dengannya.
"Itu urusanmu. Saya bilang begitu." Carson mulai mengamuk tanpa alasan.