"Xu Tian, aku merasa gatal di sana bawah, bisa kamu tolong aku?"
Liu Yueyue memandangku dengan penuh godaan, mendekat, bahkan mengambil inisiatif mengangkat roknya dan menarik tanganku ke dalam.
Ketika jari-jariku menyentuh sensasi lembab itu, otakku menjadi kosong, terpana.
Sial.
Cewek ini memang lain daripada yang lain, hanya dengan gesekanku dia sudah basah begitu?
Apakah ini terlalu mudah untuk dirangsang?
Meski ini bukan pertama kalinya aku menyentuhnya, situasi dan lokasinya tetap membuatnya sangat menegangkan.
Rasanya mirip seperti pertama kalinya aku mengintip melalui lubang kecil itu padanya, sangat mendebarkan, menyenangkan.
Tubuh Liu Yueyue juga bergetar, wajah polosnya memerah, matanya yang cerah berkilau menggoda dalam kegelapan.
Tanganku, berlama-lama di area misterius itu, enggan mundur.
"Xu Tian, kamu belum menjawabku, apakah kamu bersedia membantuku?"
Dia menggoyangkan lenganku, pura-pura bertanya.