"Tian Kecil, perlakukan saja aku seperti pasien biasa, jangan tegang, oke?"
Kali ini, dia malah yang menghiburku.
"Oke!"
Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha keras menenangkan diri, lalu meletakkan tangan ku di nadinya lagi, mendiagnosis dengan serius.
Setelah sejenak, aku melepaskan tangannya.
"Tian Kecil, bagaimana? Apakah... apakah ada masalah besar dengan ku?"
Hao Mengran tampak sedikit cemas, bertanya dengan penuh hasrat.
Aku tahu dia benar-benar ingin membuktikan bahwa itu bukan salahnya.
Itu seperti narapidana mati, yang tahu mereka tidak melakukan pembunuhan, tapi tidak bisa menemukan buktinya.
Jadi, setiap harapan kecil adalah pelampung yang akan dia genggam kuat-kuat.
Itulah mengapa dia setuju untuk membiarkan ku memeriksa bagian tubuhnya yang paling pribadi.
"Ipar perempuan, tubuhmu tidak memiliki masalah apapun, tapi untuk konfirmasi akhir, kita mungkin memerlukan pemeriksaan yang lebih mendalam..."
"Benarkah? Itu bagus sekali, cepat, periksakan aku."