```
Jadi di situlah aku, menggendongnya di punggungku, mengobrol dan berjalan berkeliling, sama sekali tidak merasa lelah.
Kami berjalan-jalan cukup lama, sampai aku hampir tidak bisa berjalan lagi, dan baru kemudian dia setuju untuk pulang.
Lalu aku mengambil taksi dengannya ke Balai Pengobatan Tradisional Tiongkok, mengambil beberapa salep, merawat luka di kakinya, dan setelah itu, aku mengantar pulang dengan taksi lain.
"Hei, bisa nggak kamu tinggal dan temani aku? Masih lama lho sebelum ibuku kembali."
Saat aku hendak pergi, dia menarik tanganku.
Sekarang dia sudah cukup melek, dia memberiku tatapan menggoda, lalu mendekat dan memberi ciuman lembut di wajahku.
Lalu, dia mendorongku ke bawah ke tempat tidur dan sebelum aku dapat mengumpulkan akalku, aku merasakan kesejukan di bawah sana.
Detik berikutnya, aku merasakan kehangatan dan kelembutan yang familiar melingkupiku.