Berada dalam kontak dekat dengan seorang wanita, terutama yang memiliki status lebih tinggi dan memandang rendah diriku, adalah pengalaman yang menggetarkan.
Hao Meiyun, yang terkenal dengan sebutan 'iblis wanita,' saat itu benar-benar kehilangan kesabarannya.
Aku menggodanya sedikit demi sedikit, menikmati ekspresi malunya, *merasa sangat bergairah.*
"Tidak... jangan terus melakukannya, bukankah kamu sudah memeriksa cukup banyak setelah sekian lama?"
"Cepat... lepaskan tanganmu."
Di bawah godaanku, Hao Meiyun dengan cepat menjadi tidak tahan.
Aku bisa dengan jelas merasakan Taman Persiknya mulai basah, tidak hanya membasahi celana dalamnya tapi bahkan ada kelembapan di jariku.
"Menteri Hao, mengapa masih ada air yang mengalir di bawah sana? Cukup banyak..."
Aku berpura-pura terkejut, melihat kilauan di tanganku, dan sengaja mendekatkannya ke wajahnya agar dia bisa melihatnya dengan jelas.
"Kamu..."