Ketika aku berjalan keluar, aku melihat sosok anggun berdiri di luar pintu. Dia memiliki penampilan manis dan polos serta baru lulus kuliah. Aku ingat namanya tampaknya Wang Nian.
Di salon kecantikan yang penuh dengan wanita cantik ini, dia jelas salah satu yang menonjol.
Wang Nian telah berada di sini selama lebih dari setahun, jadi dibandingkan dengannya, aku hampir seperti pendatang baru.
Dia hanya menatapku dengan dingin, bahkan tidak repot-repot mengucapkan salam.
Keesokan paginya, ketika aku pergi bekerja, aku membawa Hao Meiyun salep yang sudah disiapkan khusus.
Tanpa aku sangka, tidak lama kemudian aku mendengar keributan di luar.
Dengan samar aku menangkap kata-kata seperti "kamera tersembunyi" yang dilemparkan.
Sebelum aku bisa mengerti apa yang sedang terjadi, sekelompok orang datang mendekat.
Memimpin mereka tidak lain dari Wang Nian.