Secara naluriah, aku berhenti bergerak, menatapnya dengan gugup.
Untungnya, dia tidak terbangun, hanya menggumam sedikit secara naluriah.
Tapi gerakanku menjadi semakin hati-hati, takut akan membangunkannya.
Setelah mencubit tonjolan itu beberapa kali, aku kemudian menyelipkan seluruh tanganku, meremas gundukan putih yang lembut dan mulai menguleni dengan lembut.
*Mereka begitu besar dan bulat, begitu tangguh, terasa jauh lebih baik di tanganku daripada Menteri Hao.*
"Mmm, mmm..."
Meski dia tidak terbangun, kesenangan yang dikirimkan dari tubuhnya terus merangsangnya untuk mengeluarkan desahan yang menggoda.
Aku bahkan bisa merasakan suhu tubuhnya naik dengan cepat.
Tubuhnya yang lembut juga mulai bergerak sedikit di tempat tidur, seolah merasa tidak nyaman.
Aku menelan keras, menyadari bahwa perasaan ini terlalu mendebarkan, terlalu nyaman.
Tak heran begitu banyak pria suka berselingkuh.