Hao Meiyun mengulurkan kaki gioknya yang ramping, dengan lembut menggosok selangkanganku, menyebabkan kekerasanku semakin membesar.
Wanita ini sungguh membuatku tak bisa berkata-kata.
Melihat ekspresi main-mainnya, aku tak bisa menahan rasa kesal sedikit.
Hao Meiyun benar-benar terlalu sombong, seperti seorang ratu yang berdiri tinggi di atas, dan sangat licik pula.
Di antara semua wanita yang pernah aku temui, jenis ini adalah yang pertama, dan dia juga membangkitkan rasa penaklukan yang kuat dalam diriku.
Dia terus menggoda, menyebabkan keinginanku perlahan-lahan muncul kembali.
"Ah... Xu Tian, hentikan..."
Saat jariku mulai secara ringan menyentuh pintu masuk Taman Persik itu, dia tak dapat menahan untuk memarahiku.
Tapi aku mengabaikannya, dan jariku perlahan-lahan mendorong masuk.
Dia sangat marah, merasa terhina, matanya penuh kebencian, dan kemudian dia mengangkat kakinya untuk mencoba menendangku.