Menyerap Elemen Yin

Pria tampan yang memukau itu mengabaikan Tetua Agung, Su Yu, dan Mo Wu. Ia hanya tertarik pada Tetua Kedua yang buruk rupa.

"Yurou!" katanya sambil berjalan cepat menuju Tetua Kedua. Wajahnya yang lembut terlihat gelisah, namun hangat.

Mata pucat Tetua Kedua dipenuhi kebencian yang dalam. Namun, setelah sejenak, ia luluh. "Pada akhirnya, kamu datang," ia menghela nafas.

"Yurou!" kata pria tampan itu. "Selama sepuluh tahun terakhir, kamu hidup sendirian di tanah yang pahit di tepi samudra? Kamu… telah menderita."

Wajahnya tampak hancur, dan matanya dipenuhi cinta yang polos. Tiba-tiba, ia melihat luka Tetua Kedua, dan sorot matanya menjadi tegas dan garang. Temperamen mulianya membeku.

"Siapa yang melukai kamu?" ia menuntut.

Mo Wu bingung. Wajah Yurou tiba-tiba bersinar, dan ia berkata dengan kebencian, "Dia!"