"Siapa yang mulia? Hanya sebagian dari jiwaku yang secara tidak sengaja menyinggung muridmu, dan karena dia memusnahkan bagian itu, sekarang kita bisa dianggap impas. Muridmu seharusnya sudah memberitahumu hal ini." Hong Luan sedang sangat waspada dan berjaga-jaga.
Yun Yazi berbicara dengan tenang, "Muridku tidak akan pernah memberi tahu aku tentang kesulitan yang dia lalui."
"Lalu, apakah kau mendengarnya dari orang lain?" Hong Luan cukup bingung.
Yun Yazi menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mendengarnya dari siapa pun. Aku menyaksikannya dengan mata kepala sendiri."
"Apakah kau ada di sana pada saat itu?" Hong Luan cukup terkejut, karena dia bertanya-tanya mengapa dia tidak mendeteksi keberadaannya. "Kalau begitu, mengapa kau tidak menampakkan diri?"
Yun Yazi tidak menjawab, tetapi Hong Luan sudah memahami niatnya. Apakah dia mencoba untuk menggembleng muridnya?