Ketika pemuda berambut ungu kembali sadar, wajahnya menjadi hitam seperti hati babi. Saat ia menatap Su Yu, ia merasakan tekanan yang sama dengan saat berhadapan dengan Pendeta Suci Kelima, seolah-olah dengan satu pikiran saja darinya bisa menentukan hidup atau matinya!
Keputusasaan yang mendalam membanjiri hatinya, karena dia tidak punya harapan untuk melarikan diri. Bahkan petir yang paling mematikan pun akan mudah dihentikan oleh Su Yu, jadi tidak ada yang bisa dia coba!
Saat ia melirik mayat-mayat hangus dan cacat parah dari sudut matanya, pemuda berambut ungu merasa jantungnya bergetar. Jika dia menunggu sampai Su Yu menyerangnya, nasibnya tidak akan lebih baik dari mayat-mayat tersebut!
Bagaimanapun, dia telah menghancurkan Aliansi Hukum Surgawi, jadi Su Yu tentu tidak punya alasan untuk menunjukkan belas kasihan padanya. Saat ia memikirkan bahwa ia mungkin dibakar sampai mati oleh api yang berkobar, ia mulai ragu dan bimbang.