Bunuh Clarence Howard

"Ahh!"

Lelaki itu berteriak di puncak nyawanya karena rasa sakit.

Clarence tidak membunuhnya. Dia hanya menusuk jarumnya ke saraf tulang belakang lelaki itu.

Bagian ini mengendalikan saraf rasa sakit manusia. Setelah Clarence menusuk jarumnya ke sana, rasa sakit yang dirasakan lelaki itu akan diperbesar seratus kali lipat.

Lelaki itu tergeletak di tanah dan bergulat tak terkendali, namun semuanya sia-sia. Dia membenturkan kepalanya ke lantai untuk mencoba membuat dirinya pingsan.

Tak seorang pun orang biasa yang akan sanggup menahan rasa sakit seintens ini.

Clarence berkata dingin, "Saya tidak peduli siapa yang menyuruhmu datang ke sini. Jika kau membunuh orang-orang saya, kau akan menerima akibatnya. Jangan khawatir, kau tidak akan mati untuk sekarang."

Lelaki itu menundukkan kepala dan memohon belas kasihan. "Tolong kasihanilah saya. Mereka berdua sebenarnya tidak mati, saya hanya mengikat mereka di belakang."