Keesokan harinya, Gu Ning bangun jam tujuh pagi untuk mengejar pesawatnya yang akan lepas landas jam 9 pagi. Leng Shaoting sudah menyiapkan sarapan untuknya. Setelah sarapan, ia mengantarnya ke bandara.
Ketika mereka hendak berpisah, Leng Shaoting memberikan Gu Ning sebuah kunci. "Ini kunci rumahku. Aku tidak selalu tinggal di ibu kota, tetapi kamu bisa menggunakannya jika kamu datang kesini lagi nanti."
Hal itu menunjukkan perasaan sayang Leng Shaoting kepada Gu Ning sehingga ia bersedia memberikan kuncinya. Gu Ning menerimanya tanpa ragu. Ia tak akan menolak akomodasi high-end gratis. Namun, dia berencana membeli rumahnya sendiri saat dia pergi ke universitas di ibu kota, yang akan memberinya rasa memiliki yang sebenarnya.
Leng Shaoting sempat khawatir Gu Ning tidak akan menerima kunci itu, tetapi sekarang dia merasa lega dan bahagia.
"Aku akan pergi sekarang," kata Gu Ning dengan enggan kepada Leng Shaoting.