Su Nuanse

Dia dulunya adalah boneka bagi keluarganya, mata-mata komersial dan pembunuh yang diburu polisi. Suatu hari, dia jatuh ke laut setelah dikhianati.

Ketika dia bangun lagi, dia adalah siswa kelas tiga biasa di sekolah menengah. Karena masa lalunya yang hina dan diasingkan oleh kerabatnya, dia selalu diintimidasi oleh teman-temannya, sebagian karena dia penyendiri.

Dengan mendapatkan kehidupan baru, dia mengalami perubahan besar, membalas segala perundungan yang dia terima di masa lalu. Dengan cheat yang kuat, sepasang mata jade telepati, dia dengan mudah dapat menilai jade dan sukses dalam perjudian.

Dia memulai bisnis, menjadi wanita bisnis legendaris. Tidak perlu berbicara tentang orang-orang yang sebelumnya mengejeknya karena miskin ketika mereka melihat kekayaannya yang bernilai miliaran yuan. Ketika kerabat datang berkunjung untuk menjilatnya, mereka ditolak. Kita tidak lagi memiliki hubungan satu sama lain. Kembalilah ke tempat busuk darimana kamu berasal!

Hari-hari berjalan baik, kecuali untuk seorang pria yang mudah cemburu di sampingnya. Tanpa alasan yang jelas, dia sering merasa nyeri di seluruh tubuhnya, terutama di bagian bawah tubuhnya, semua berkat dia.

Ini adalah kisah di mana pemeran utama pria dan wanita keduanya kuat dan tidak tercemar.

Reinkarnasi Wanita Bisnis di Sekolah

Sebelum Gu Man bertemu dengan Tang Yunfan, dia berpikir sendiri ribuan kali, bertanya-tanya apakah dia masih mencintainya atau apakah dia akan merasa bahwa dia sangat aneh dan kenangan indah mereka akan hilang bersama angin juga. Namun, dia merasakan cinta yang dalam untuknya dengan menyakitkan saat melihat wajahnya lagi, dan dia yakin bahwa dia adalah satu-satunya pria yang dicintai sepanjang hidup ini.


Gu Qing tidak menyadari reaksi Gu Man maupun Tang Yunfan yang terbaring di tempat tidur pasien, tetapi dia berbalik ke Gu Ning dan bertanya, "Ningning, bagaimana keadaan Tuan Tang sekarang?"


"Dia masih hidup dan dokter mengatakan bahwa dia akan bangun dalam beberapa jam," kata Gu Ning.


Gu Ning tidak memberi tahu mereka banyak detail, karena terlalu sulit untuk dijelaskan. Mendengar itu, Gu Qing merasa lega tetapi Gu Man masih khawatir.


"Bibi, mari kita duduk di ruang tamu! Ibuku butuh waktu pribadi," kata Gu Ning kepada Gu Qing.


Perasaan Gu Man