"Ningning, apakah kamu menginginkanku?" Nafas hangat Leng Shaoting yang penuh dengan hasrat seksual menyentuh telinga Gu Ning, dan Gu Ning semakin memerah. Dia tidak bisa menahannya dan secara bawah sadar menjawab, "Ya!"
Mendengar itu, Leng Shaoting pun bersemangat dan bergerak lebih cepat. Gu Ning mengerang kesakitan, tapi rasa sakit itu segera digantikan oleh kenikmatan.
Dalam beberapa jam berikutnya, mereka terus bercinta dan mencapai klimaks berulang kali sampai keduanya kelelahan.
Hari berikutnya…
Walaupun mereka tidak tidur hingga larut malam, Gu Ning tetap bangun sekitar jam 7 pagi keesokan harinya. Dia meninggalkan Leng Shaoting sendirian di hotel lalu naik taksi menuju Air Bersih Langit Biru. Dia memberi tahu Leng Shaoting untuk menunggu pesannya sebelum dia datang menjemput mereka.
Mereka tidak bisa pergi bersama, karena hal itu akan menimbulkan kecurigaan.