Hidup Bersama

"""

Suara gadis itu menggema di malam hari.

Dia menyembunyikan kepalanya di antara lututnya, dan tangisnya semakin keras.

Tang Hao mendesah pelan saat memperhatikannya dan tidak berkata apa-apa. Dia bingung. Setelah beberapa waktu, dia juga berjongkok.

Tangisan keras itu akhirnya mereda menjadi isak tangis.

Dia mengangkat kepalanya. Matanya bengkak. Tang Hao merasa kasihan melihat ekspresi menyedihkannya itu.

"Apa yang kamu lakukan?" gumamnya sambil melihat Tang Hao.

"Menemanimu," kata Tang Hao. Dia memberikan sehelai tisu kepadanya.

Ling Wei menerimanya dan mengusap air matanya, meskipun dia masih terisak. "Baru saja… Terima kasih!"

Tang Hao tersenyum. "Semoga kamu tidak keberatan aku memukul ayahmu!"

Ling Wei menggelengkan kepalanya. "Aku tidak keberatan sama sekali! Ayahku memang keterlaluan kali ini."

"Syukurlah kalau begitu!" ujar Tang Hao sambil tersenyum.

Kemudian, kembali sunyi.