"Dewa! Dewa lagi!"
"Hidup Brother Ma!"
Warung Internet itu penuh dengan orang yang bersorak dengan gembira.
Mereka berkumpul di depan komputer dan menonton permainan. Setiap kali mereka melihat sesuatu yang menarik, mereka akan bersorak dan berteriak. Suasana di sana benar-benar meriah.
Di antara mereka, terdapat siswa, anak muda, dan bahkan berandalan dan preman.
Pada saat itu, mereka berbagi perasaan yang sama yaitu kekaguman.
Uncle Ma itu jelas-jelas berusia lima puluhan, dan dia berpakaian seperti orang kampung, seolah-olah dia adalah seorang petani yang baru saja keluar dari ladang. Namun, dia sangat pandai bermain game.
Kemampuan mengendalikan permainannya yang mahir dan gerakannya yang tidak terprediksi bahkan lebih baik daripada pemain profesional. Dia benar-benar dewa!
"Kemenangan lagi!"
Semua orang bersorak setelah pertandingan selesai.
"Biar saya nyalakan rokokmu, Brother Ma. Bisakah kamu mengajariku jika kamu punya waktu?"
"Bantu aku, Brother Ma!"