Lambat

Mata Evie terbelalak lebar mendengar ucapan Gavriel dan pipi dinginnya tiba-tiba memanas. Ia tidak cukup bisa merespon dan terpana hingga ke dasar hatinya. Dan sebelum Evie sempat berkata apa-apa, Gavriel meraih dan mulai membuka pengait gaun bagian depannya.

Detak jantungnya mempercepat, dan darahnya cepat sekali memanas dalam pembuluh yang ia kira telah beku.

Ketika jari-jarinya bergerak cepat untuk melepaskan deretan kancing, Evie merasa seolah jantungnya akan meledak. Namun, tak ada satu pun protes yang terlontar dari bibirnya. Dia masih gemetaran karena dingin, dan merasa seolah jari kakinya telah mati rasa. Mungkin, di saat itu, otaknya juga telah kehilangan sensasi karena dingin dan itulah satu-satunya penjelasan mengapa ia tidak lagi berteriak-teriak dalam protes tak henti-hentinya.