WebNovelTERPESONA16.33%

Bangun

Darah tiba-tiba muncrat keluar dari tubuh pria besar itu tanpa dia sadari sampai tinju kuat Gavriel menghantam wajahnya dan dia terpental jauh dari pasukan hanya untuk jatuh ke tanah tak beda dengan seonggok batu besar. Menyusul gempa dari kejatuhan Gallas, terdapat beberapa detik keheningan bingung dari kedua pasukan yang menyaksikan pertukaran yang mengagumkan ini.

Menyaksikan pertarungan dan mampu mengikuti gerakan mereka, para prajurit Gavriel tersenyum. "Dia pergi," Samuel tersenyum sinis lalu mengangkat pedangnya sambil berteriak kepada para prajurit Dacria. "Pangeran kita paling kuat, jadi jangan goyah! Bunuh mereka semua!" dia mengaum, dan semangat prajurit-prajurit Dacria melonjak saat mereka juga mengaum bersamaan dan menyerang dengan semangat yang lebih tinggi dan diperbaharui. Auman mereka begitu keras sehingga putra mahkota yang berada jauh di belakang mendengar mereka dan wajah yang sudah gelap itu menjadi semakin muram.