"Beraninya kau menggoda aku seperti itu dan kemudian membuatku terombang-ambing, suami tersayangku." Dia menggeram ringan dan mengangkat alisnya padanya saat dia menatap ke dalam matanya. Dia terpecah antara ingin mencekiknya atau menerkamnya sekaligus. Pria ini…!!
Gavriel memandangnya dengan terkejut sejenak sebelum dia menyeruput bibir bawahnya, tersenyum dengan sek*si. "Tapi istri… kau yang bilang kita harus keluar dulu." Dia tidak bisa menahan diri untuk menggoda dia lebih lanjut.
"Aku akan membuatmu…" Evie tiba-tiba terdiam saat dia mematung dalam posisi membungkuknya. Dia hendak menungganginya ketika dia melihat seseorang berlari masuk, membawa botol yang berisi cairan merah di dalamnya.
Peri terang juga membeku.
Evie meluruskan tubuhnya dan tersenyum pada peri terang tersebut.
"Kau bisa mendekat." Dia memanggil peri terang tersebut dengan tenang, menggertakkan giginya erat-erat, menahan diri untuk tidak terbakar oleh rasa malu.