Kamu dan aku

Ia kemudian merasakan tangan lembut dan hangatnya melingkari dan memegangnya, dan ia hanya bisa mengerang rendah dengan kesenangan. Ia meraih selimut dan membaliknya menjauh dari mereka, melemparkannya ke samping. Ia ingin melihatnya.

Evie menatapnya dengan kejantanannya yang menggebu-gebu tepat di depan wajahnya. Gavriel mengutuk saat pemandangan itu menyerbu matanya dengan cara yang paling sempurna, membuatnya menelan ludah. Ia bergerak sedikit, memposisikan dirinya sedemikian rupa hingga punggungnya bersandar nyaman pada sandaran kepala tempat tidur, dan ia disuguhkan pemandangan yang paling sempurna dari apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ia juga bergerak, tidak melepaskan panjangnya yang berdenyut, lalu menatapnya lagi sambil menjulurkan lidahnya. Saat ujung lidah hangatnya menjilatnya, Gavriel tersentak saat tersentuh dan mendesah dengan kenikmatan.