NispedanaSan

[Selamat, penyintas Terran #99598, karena telah mengaktifkan Sistem Bantuan Alam Semesta!]

Althea, bersama dengan 1% populasi yang tersisa dari planet asal mereka, menatap layar holografis di depan mereka dengan bingung.

Galaksi mereka tampaknya akan berakhir, dan tiba-tiba pengumuman dari sistem alien muncul di kepala mereka, memberitahu bahwa mereka akan dipindahkan secara permanen ke dunia lain.

Para penyintas merasa sangat tertekan. Pertama, mereka dipaksa bertahan hidup dalam kiamat zombie, dan sekarang mereka harus bertahan hidup di dunia baru?

Kebetulan Althea adalah salah satu dari sedikit orang yang mendapatkan Lord Token, tiket untuk mengendalikan sebuah wilayah---tempat perlindungan yang seharusnya aman bagi rakyatnya.

Althea melihat perutnya yang sangat besar dan menghela nafas menghadapi masa depan yang tidak dikenal.

Apakah dia akan dapat membangun rumah yang baik untuk anak-anak dan sesamanya?

Dan... akankah dia dan suaminya bisa bertemu lagi setelah bencana ini?

Setelah Selamat dari Kiamat, Aku Membangun Kota di Dunia Lain

Baron mengangguk puas saat ia memandang kondisi bengkelnya yang menakjubkan #1. Sambil bergumam senang, ia kemudian berjalan keluar dari gerbang dan menuju bengkel keduanya.


Saat ia masuk, ia disambut dengan tatapan tajam yang hampir membuatnya lari menyelamatkan nyawa. Sampai ia ingat siapa orang itu dan ia menghentikan langkahnya.


Bersiap-siap dan perlahan berbalik, ia menghadapi orang yang 'menyambut' itu langsung.


Itu adalah seorang wanita di akhir 60 tahun, tetapi dia lebih menakutkan daripada para gangster yang pernah ia lihat.


Itu adalah Sassy si Penyamak Kulit, ahli tua dari seni yang sudah usang yang berhasil ia bujuk untuk bekerja dengannya, demi bagian yang baik dari keuntungan tentu saja.


Sungguh menakjubkan masih ada orang yang tahu cara melakukannya, karena kembali di Terran berburu kebanyakan ilegal dan orang-orang lebih memilih kulit sintetis.


Mata Pencaharian (Bagian 2)