NispedanaSan

[Selamat, penyintas Terran #99598, karena telah mengaktifkan Sistem Bantuan Alam Semesta!]

Althea, bersama dengan 1% populasi yang tersisa dari planet asal mereka, menatap layar holografis di depan mereka dengan bingung.

Galaksi mereka tampaknya akan berakhir, dan tiba-tiba pengumuman dari sistem alien muncul di kepala mereka, memberitahu bahwa mereka akan dipindahkan secara permanen ke dunia lain.

Para penyintas merasa sangat tertekan. Pertama, mereka dipaksa bertahan hidup dalam kiamat zombie, dan sekarang mereka harus bertahan hidup di dunia baru?

Kebetulan Althea adalah salah satu dari sedikit orang yang mendapatkan Lord Token, tiket untuk mengendalikan sebuah wilayah---tempat perlindungan yang seharusnya aman bagi rakyatnya.

Althea melihat perutnya yang sangat besar dan menghela nafas menghadapi masa depan yang tidak dikenal.

Apakah dia akan dapat membangun rumah yang baik untuk anak-anak dan sesamanya?

Dan... akankah dia dan suaminya bisa bertemu lagi setelah bencana ini?

Setelah Selamat dari Kiamat, Aku Membangun Kota di Dunia Lain

Segera tiba saatnya untuk akhirnya pergi, dan Althea mengantar mereka ke gerbang. Kimmy memeluknya untuk berpisah, sementara Micheal menjabat tangannya.


Matthew juga mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, meskipun matanya tertuju pada jari manisnya yang bercincin.


"Di mana... suamimu?" Dia bertanya tetapi segera berhenti, mendapatkan kembali beberapa taktik yang hilang. "Maksudku jika kamu tidak keberatan aku bertanya."


"Kami tidak bersama ketika migrasi terjadi," Dia menjawab dengan sopan, "Tetapi dia akan datang untukku."


Althea mengatakan itu dengan percaya diri. Jangan tanya dia mengapa dia tahu, itu adalah intuisinya.


Matthew mengangguk kaku, menekan rasa sedihnya, dan dengan sopan mengucapkan selamat tinggal. Kemudian dia berbalik untuk bergabung dengan dua orang lainnya.


Ketiga Penguasa itu sekali lagi berterima kasih padanya berlebihan sebelum berangkat, pikiran masih diganggu oleh segudang kekhawatiran yang harus mereka hadapi, di antara banyak hal lainnya.


Meninggalkan (Bagian 1)