40 Tuan, tolong jangan...

"""

"Delia, kamu adalah manusia serigala pertama yang meninggalkan tanda pada diriku, dan sebagai tuanmu, aku berhutang sedikit hukuman padamu."

Ujung hidung tinggi Kral terus menyentuh wajahku seperti serigala yang sedang mempelajari cara menggigit mangsanya, pupil matanya yang keemasan seperti kolam. Aku menutup mata dan tidak berani bergerak.

Dia berbaring di atas tubuhku, dan tempat tidur pun tenggelam sedikit. Kakinya mendorong lututku terbuka, dan kain itu meninggalkan bekas merah samar pada kulit lembutku, memaksaku terpisah. Handuk merah muda meluncur ketika dia bergerak. Tubuhku terekspos padanya.

"Kamu... kamu berkata tidak akan memaksaku," kataku, napasku cepat dan tubuhku bergetar dengan sentuhan rasa sakit hati.

Rasa bahaya dari Kral membeku sejenak, dan aku memanfaatkan momen itu untuk menendangnya dengan seluruh tenagaku. Kral terlempar dari tempat tidur.

"Sial!"