44 Satu Kesempatan Lagi

Sudut pandang Delia

Saat darah mengalir di pipi Catherine, aku menahan tangan yang gemetar. Bukan karena takut, tetapi karena aku menemukan hati ini begitu bersemangat dengan warna merah cerah sehingga jari-jariku mulai bergetar.

Ini adalah kedua kalinya aku menggunakan senjata untuk bertarung. Hari ketika Nick meninggal, Kral menggenggam tanganku dan membunuh Nike. Itu adalah pertama kali aku menggunakan senjata melawan musuh, dan pertama kali aku membunuh musuhku.

Ingatan hari itu begitu merah terang, dengan bau anyir. Aku ingat rasa belati memasuki daging, seperti memotong kue yang lembut. Aku menyaksikan tubuh Nick menjadi dingin dan berubah menjadi tumpukan sampah di lantai.

Aku merasakan balas dendam untuk pertama kalinya. Agak menakutkan, namun... ...begitu tak tertahankan.

Sekarang, aku melihat panah yang tertancap di dinding. Pandanganku kosong sejenak. Aku akui aku ingin membunuh Catherine ketika dia menembakkan panah itu ke arahku.

Pikiran itu membuat wajahku pucat.