Sudut Pandang Delia
Di dalam mobil, aku perlahan membuka pakaian Kral, hanya untuk menemukan bahwa semua lukanya hanya diperban untuk menghentikan pendarahan. Dia menutup matanya dan bersandar di kereta seolah-olah dia sedang tidur.
Kesunyiannya membuat kereta terlalu sunyi. Keheningan ini membuatku gelisah. Aku mencoba merapikan kembali lukanya yang berdarah, tetapi di saku mantel Kral, aku menemukan saputangan yang pernah kuberikan kepada ayahku dulu.
Aku memandang saputangan itu dengan takjub. Itu diletakkan di kamar ayahku sejak lama sebagai hadiah, sebelum aku benar-benar kecewa padanya. Meskipun aku kemudian tahu bahwa ayahku tidak pernah sekalipun menggunakannya, aku masih mengingat hadiah itu.
Namun, mengapa saputangan ini ada di sini?