Sudut Pandang Delia
Aku tahu aku sedang bermimpi, tapi rasanya terlalu nyata.
"Hei, Anna, hari ini adalah hari besarmu," seorang gadis asing berdiri di belakangku. Dia memiliki dua kepang indah. Dengan ceria, dia menepuk bahuku, dan ketika aku menoleh, aku melihat dia memegang cermin kecil, tersenyum padaku.
Di dalam cermin, aku melihat sebuah wajah, atau lebih tepatnya, itu bukan "wajahku," itu adalah wajah Anna. Anna adalah seorang gadis lucu dan ceria dengan mata bulat. Aku tidak mengenal gadis bernama Anna ini, tapi selama beberapa hari terakhir, aku terus bermimpi tentangnya setiap malam.
Rasanya seperti aku adalah jiwa yang tinggal di tubuhnya, hanya bisa mengamati setiap gerakannya namun tidak bisa mempengaruhi tindakannya.
"Kamu itu menyebalkan, Dale," Anna memberikan tatapan tajam kepada temannya.
"Jangan malu-malu, Anna. Kamu adalah gadis tercantik di antara kawanan kita," gadis dengan kepang itu mengangkat cermin di tangannya, mendekatkannya ke wajah Anna.