Kisah Delia
Kesadaranku jatuh, seperti batu yang dilemparkan ke danau, tanpa daya tenggelam ke dalam jurang kegelapan.
"Mutiara," "Mutiara Saya,"
Rasanya seperti seseorang memanggil namaku dari tempat yang jauh. Hingga suara itu perlahan menjadi jelas, sebuah sentuhan hangat mendarat di dahiku, dan dengan usaha besar, aku membuka mata dan menemukan diriku sekali lagi berubah menjadi anak serigala, berbaring di tepi danau yang sudah tidak asing lagi.
Seorang wanita dalam gaun putih dengan lembut mengangkatku dari tepian. Matanya biru pucat membawa senyum, seolah dia sama sekali tidak terkejut melihatku di sini.
"Kau datang lagi," katanya sambil mengelus wajahku. Dalam pelukannya, aku merasa seperti berbaring di mata air panas, sangat aman dan nyaman. Aku seperti seorang pengembara yang lelah akhirnya bisa sepenuhnya bersantai.