Sun_forever

"Yang Mulia, ini putri saya, dan saya menawarkan kesetiaan saya."
Di sebuah pesta mewah, saya bersembunyi di sudut dan menyaksikan ayah saya, seorang alfa, membungkuk untuk berbicara kepada pangeran di atas takhta, sementara saudari saya, Bernice, mengenakan gaun ketat dan glamor, duduk di kaki pangeran dan menunjukkan senyum yang menawan dan berlagak sombong.
Itu adalah resepsi untuk sang Pangeran dan untuk saudari saya menjadi pasangan hidupnya.
"Gadis ku, aku menangkapmu."
Suara menjijikkan sepupu saya terdengar. Dingin merayap di punggung saya.
"Kamu tidak dapat melepaskannya," katanya, mengulurkan tangan untuk saya lagi.
Tidak...
Pada saat yang sama, terdengar jeritan rendah dari pusat jamuan. Bernice tampak pucat, dan pangeran mengerutkan kening pada kerumunan di depannya. Dia memiliki aura menekan Lycan yang membuat semua orang takut untuk bernapas.
"Bukan dia," kata sang pangeran, bahkan menolak untuk melihat Bernice.
Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah pasangan hidup sang Pangeran adalah Bernice?
Saya bersembunyi di sudut. Saya tidak berminat untuk melihat apa yang terjadi di pesta itu. Saya hanya ingin menyingkirkan bajingan di depan saya.
Namun mengapa sang Pangeran melihat saya bersembunyi di sudut?
Oh, dewi Bulan, saya tidak bisa membaca matanya.

Berpasangan dengan Pangeran Lycan

Sudah tiga hari sejak aku kembali ke Kastil Rodriguez di ibukota. Hidup di selatan seperti sebuah mimpi. Aku kembali menjadi Nyonya Rodriguez, dan Nuri sibuk di militer seperti sebelumnya, pulang terlambat.


Perjalanan ini telah banyak mengubah hubunganku dengan Nuri. Sebelumnya, dia selalu memandangku dengan tatapan dingin, membuatku merasa takut. Sekarang dia masih sama mendominasi seperti sebelumnya, tetapi dia jauh lebih lembut kepadaku.


Aku sudah terbiasa dipanggil Nyonya Rodriguez. Sejak lahir, nasibku selalu ada di tangan orang lain. Di hari-hari di istana, aku merasa seperti bunga dandelion, terbang bersama angin di langit. Aku tidak tahu ke mana harus pergi. Sekarang aku adalah istri Nuri, aku tidak tahu apa yang menantiku di masa depan, tetapi setidaknya dia bersikap baik padaku sekarang, dan hidupku lebih mudah dibandingkan saat di istana.


Harapanku tidak tinggi. Jika aku bisa menjalani hidup seperti ini, itu sudah cukup membuatku bahagia.


24 Dia Bertunangan dengan Nuri