125 Di Mana Kral

Sudut Pandang Delia

Rasanya aku mengalami mimpi yang panjang. Dalam mimpi itu, aku melayang di langit.

Aku melihat ibuku, aku melihat Kral, dan aku melihat Alen serta Vivian.

Bahkan aku melihat Albert. Dalam mimpiku, dia bukanlah seorang penjahat, hanya pria malang yang tak bisa mendapatkan orang yang dicintainya.

Kelopak mataku terasa berat. Aku berusaha keras membuka mata, tetapi butuh banyak usaha hanya untuk membuka sedikit saja.

Cahaya yang menyilaukan menerobos saat mataku terbuka. Aku mengikuti cahaya itu, perlahan dan dengan hati-hati mengangkat kelopak mataku.

Aku menyadari bahwa aku kembali ke kamar tidurku sendiri.

Aku menyentuh tempat tidur yang familiar ini, mengenang hari-hari bahagia yang kuluangkan di sini, berpelukan dengan Kral. Itu adalah hari-hari terbaik dalam hidupku. Tubuhku terasa agak kaku. Aku mencoba menggerakkan anggota tubuhku, berharap bisa duduk dengan menopang diri pada tanganku.