POV Manolo
Belum pernah aku berteriak tidak terkendali seperti itu sebelumnya.
Jantungku hampir berhenti ketika melihat Sibyl memasukkan kelopak bunga ke dalam mulutnya.
Masih terngiang di benakku apa yang pernah dikatakan kakek: "Bunga Abadi memiliki kekuatan yang besar. Ini adalah ramuan paling berharga dari para penyihir. Meskipun bisa membersihkan banyak racun kuat, ia juga bersifat beracun. Jika seseorang tidak memiliki darah khusus atau cukup kuat, bahkan hanya menjilat kelopak bunganya akan bisa membunuhnya."
Apakah Nuri begitu penting bagi Sibyl? Dia sampai rela mengorbankan nyawanya untuk Nuri.
Aku mengesampingkan sopan santunku dan meraih tangannya. "Apa kau sudah gila?"
Sibyl tetap tenang. Dia tersenyum kepadaku, tanpa rasa takut pada kematian yang mendekat.
Dengan panik aku menggeledah koperku, mencoba mencari cara untuk menyelamatkan Sibyl.